Aliran empirisme menurut thomas hobbes biography
Untuk itu, manusia-manusia mengadakan sebuah perjanjian bersama untuk mendirikan negara, yang mengharuskan mereka untuk hidup dalam perdamaian dan ketertiban. Status Negara Berkuasa secara mutlak dan berhak menentukan nasib rakyatnya demi menjaga ketertiban dan perdamaian. Status mutlak dimiliki negara sebab negara bukanlah rekan perjanjian, melainkan hasil dari perjanjian antar-warga negaraArtinya, di dalam perjanjian membentuk negara, setiap warga negara telah menyerahkan semua hak mereka kepada negara.
Akan tetapi, negara sama sekali tidak punya kewajiban apapun atas warganya, termasuk kewajiban untuk bertanggung jawab pada rakyat. Negara berada di atas seluruh warga negara dan berkuasa secara mutlak. Kemudian negara juga berhak menuntut ketaatan mutlak warga negara kepada hukum-hukum yang ada, serta menyediakan hukuman bagi yang melanggar, termasuk hukuman mati.
Pembatasan kekuasaan NegaraJikalau kekuasaan negara begitu mutlak dan tidak dapat dituntut oleh warga negara, bukankah potensi penyalahgunaan kekuasaan oleh negara menjadi amat besar? Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, Hobbes menyatakan dua hal: Pertama, perlu ada kesadaran dari pihak yang berkuasa mengenai konsep keadilan, sebab kelak perbuatannya harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah dalam pengadilan terakhir.
Kedua, jika negara mengancam kelangsungan hidup warga negara, maka setiap warga negara yang memiliki rasa takut terhadap kematian akan berbalik menghancurkan negara, sebelum negara menghancurkan mereka. Pada situasi tersebut, masyarakat akan kembali ke "keadaan alamiah" untuk selanjutnya membentuk negara yang lebih baik, dan seterusnya.
Hobbes membayangkan keadaan asali, saat manusia-manusia mengadakan kontrak social, semacam perjanjian damai yang menjadi dasar kehidupan sosial. Akan tetapi, karena perjanjian macam ini rapuh, mereka menyerahkan kekuasaan dan hak-hak kodrati mereka semua kepada sebuah lembaga yang disebut negara. Katanya, perjanjian tanpa pedang adalah omongan saja, dan tak ada kekuatan yang mengamankan manusia.
Karena itu, manusia butuh negara yang memonopoli penggunaan kekerasan. Negara ini hanya memiliki hak atas ratyak untuk memaksakan norma-norma dan ketertibannya, dan tidak memiliki kewajiban, maka bersifat absolut. Ia menulis berbagai subjek yang berbeda, termasuk fisika, metafisika, puisi, logika, retorika, politik, pemerintahan, etnis, biologi, dan zoology.
Bersama dengan Socrates dan Plato, ia dianggap menjadi seorang di antara tiga orang filsuf yang paling berpengaruh di dunia pemikiran Barat. Ayahnya adalah tabib pribadi Raja Amyntas dari Macedonia. Pada usia 17 tahun, Aristoteles bergabung menjadi murid Plato. Belakangan ia menjadi guru di Akaddemi Plato di Athena selama 20 tahun.
Aristoteles meninggalkan akademi tersebut setelah Plato meninggal, dan menjadi guru bagi Alexander dari Macedonia. Saat Alexander berkuasa di tahun SM, ia kembali ke Athena. Dengan dukungan dan bantuan dari Alexander, ia kemudian mendirikan akademinya sendiri yang diberi nama Lyceum, yang dipimpinnya sampai tahun SM. Filsafat Aristoteles berkembang pada waktu ia memimpin Lyceum, yang mencakup enam karya tulisnya yang membahas masalah logika, yang dianggap sebagai karya-karyanya yang paling penting, selain kontribusinya di bidang metafisika, fisika, etika, politik, kedokteran, dan ilmu alam.
Di bidang ilmu alam, ia merupakan orang pertama yang mengumpulkan dan mengklasifikasikan spesies-spesies biologi secara sistematis. Karyanya ini menggambarkan kecendrungannya akan analisa kritis, dan pencarian terhadap hukum alam dan keseimbangannya pada alam. Plato menyatakan teori tentang bentuk-bentuk ideal benda, sedangkan Aristoteles menjelaskan bahwa materi tidak mungkin tanpa bentuk karena ia ada eksis.
Selanjutnya ia menyatakan bahwa bentuk materi yang sempurna, murni atau bentuk akhir, adalah apa yang dinyatakan sebagai theos, yaitu yang dalam pengertian Bahasa Yunani sekarang dianggap berarti Tuhan. Logika Aristoteles adalah suatu system berpikir deduktif deductive reasoning , yang bahkan sampai saat ini masih dianggap sebagai dasar dari setiap pelajaran tentang logika formal.
Meskipun demikian, dalam penelitian ilmiahnya ia menyadari pula pentingnya observasi, eksperimen dan berfikir induktif inductive thinking. Di bidang politik, Aristoteles percaya bahwa bentuk politik yang ideal adalah gabungan dari bentuk demokrasi dan monarki. Karena luasnya lingkup karya-karya dari Aristoteles, maka dapatlah ia dianggap berkontribusi dengan skala ensiklopedis, dimana kontribusinya meelingkupi bidang-bidang yang sangat beragam sekali seperti fisika, astronomi, biologi, psikologi, metafisika misalnya studi tentang prinsip-prinsip awal mula dan ide-ide dasar tentang alam , logika formal, etika, politik, dan bahkan teori retorika dan puisi.
Meskipun sebagian besar ilmu pengetahuan yang dikembangkannya terasa lebih merupakan penjelasan dari hal-hal yang masuk akal common sense explanation , banyak teori-teorinya yang bertahan bahkan hampir selama dua ribu tahun lamanya. Hal ini terjadi karena teori-teori tersebut karena dianggap masuk akal dan sesuai dengan pemikiran masyarakat pada umumnya, meskipun kemudian ternyata bahwa teori-teori tersebut salah total karena didasarkan pada asumsi-asumsi yang keliru.
Misalnya teori Evolusi yang dianut oleh Charles Darwin, yang telah terbantahkan berkat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dapat dikatakan bahwa pemikiran Aristoteles sangat berpengaruh pada pemikiran Barat dan pemikiran keagamaan lain pada umumnya. Penyelarasan pemikiran Aristoteles dengan teologi Kristiani dilakukan oleh Santo Thomas Aquinas di abad ke, dengan teologi Yahudi oleh Maimonides , dan dengan teologi Islam oleh Ibnu Rusyid Averoes, Bagi manusia abad pertengahan, Aristoteles tidak saja dianggap sebagai sumber yang otoritatif terhadap logika dan metafisika, melainkan juga dianggap sebagai sumber utama dari ilmu pengetahuan, atau the master of those who knows.
Plot adalah "prinsip pertama," ciri yang paling penting dari tragedi. Aristoteles mendefinisikan plot sebagai "susunan insiden": yaitu, bukan cerita itu sendiri tetapi cara insiden disajikan kepada para penonton, struktur dari bermain. Menurut Aristoteles, tragedi di mana hasilnya tergantung pada rantai penyebab dibangun erat-akibat tindakan lebih unggul daripada mereka yang bergantung terutama pada karakter dan kepribadian protagonis.
Plot yang memenuhi kriteria ini akan memiliki kualitas berikut konteks. Lihat Freytag's Triangle untuk diagram yang menggambarkan struktur plot ideal Aristoteles, dan Plot Oedipus Raja untuk sebuah aplikasi diagram ini untuk bermain Sophocles '. Plot harus "keseluruhan," dengan awal, tengah, dan akhir. Awal, yang disebut oleh para kritikus modern saat insentif, harus mulai rantai sebab-dan-akibat tetapi tidak tergantung pada apa pun di luar kompas dari permainan misalnya, penyebabnya adalah meremehkan namun efeknya adalah stres.
Tengah, atau klimaks, pasti disebabkan oleh kejadian sebelumnya dan dirinya sendiri menyebabkan insiden yang mengikutinya yaitu, penyebab dan efek yang stres. Akhir, atau resolusi, harus disebabkan oleh kejadian-kejadian sebelumnya tapi tidak mengarah ke insiden lain di luar kompas dari permainan yaitu, penyebab stres namun efeknya meremehkan , akhirnya karena itu harus memecahkan atau menyelesaikan masalah yang dibuat selama insentif saat konteks.
Aristoteles menyebut rantai sebab-dan-akibat terkemuka dari saat insentif kepada klimaks yang "mengikat" desis , dalam terminologi modern komplikasi. Karena itu ia istilah rantai sebab-dan-efek yang lebih cepat dari klimaks ke resolusi yang "terurai" lusis , di akhir sandiwara modern terminologi konteks. Plot harus "lengkap," memiliki "kesatuan tindakan.
Menurut Aristoteles, yang terburuk dari plot adalah "'episodik,' di mana episode atau tindakan berhasil satu sama lain tanpa urutan kemungkinan atau diperlukan"; satu-satunya hal yang mengikat bersama peristiwa-peristiwa dalam suatu plot seperti itu adalah kenyataan bahwa mereka kebetulan orang yang sama. Dramawan harus mengecualikan kebetulan dari plot mereka, jika kebetulan ada yang diperlukan, seharusnya "memiliki udara sebuah desain," yaitu, tampaknya memiliki koneksi ditakdirkan peristiwa dari permainan konteks.
Demikian pula, penyair harus mengecualikan irasional atau setidaknya tetap "di luar cakupan tragedi ini," yaitu, melaporkan bukan mendramatisir konteks. Sementara penyair tidak dapat mengubah mitos yang merupakan dasar dari plot, ia "harus menunjukkan penemuan sendiri dan terampil menangani bahan-bahan tradisional" untuk menciptakan kesatuan tindakan dalam plot-nya konteks.
Aplikasi untuk Oedipus Raja. Aristoteles berpendapat bahwa plot tidak boleh terlalu singkat, kejadian lebih dan tema yang dramawan bisa membawa bersama dalam suatu kesatuan organik, semakin besar nilai artistik dan kekayaan dari bermain. Juga, makna yang lebih universal dan signifikan dari bermain, penulis naskah drama lebih bisa menangkap dan menahan emosi penonton, semakin baik memainkan akan konteks.
Plot mungkin baik sederhana atau kompleks, meskipun kompleks lebih baik. Baik peripeteia dan pada gilirannya anagnorisis kejutan.
Aliran empirisme menurut thomas hobbes biography
Aristoteles menjelaskan bahwa peripeteia terjadi bila karakter menghasilkan efek yang berlawanan dengan yang ia dimaksudkan untuk menghasilkan, sementara anagnorisis "adalah perubahan dari kebodohan dengan pengetahuan, menghasilkan cinta atau benci antara orang-orang yang ditakdirkan untuk nasib baik atau buruk. Dia memperoleh pendidikan di Universitas Oxford, peroleh gelar sarjana muda tahun dan gelar sarjana penuh tahun Selaku remaja dia tertarik sangat pada ilmu pengetahuan dan di umur tiga puluh enam tahun dia terpilih jadi anggota "Royal Society.
Kepada bidang kedokteran pun dia tertarik dan meraih gelar sarjana muda di bidang itu meskipun cuma sekali-sekali saja berpraktek. Titik balik dalam kehidupan Locke adalah perkenalannya dengan Pangeran Shaftesbury. Dia jadi sekretarisnya dan menjadi dokter keluarga. Shaftesbury seorang jurubicara penting bagi pikiran liberal sehingga walau sebentar pernah dia dipenjara oleh Raja Charles II akibat kegiatan politiknya.
Tahun Shaftesbury lari ke Negeri Belanda dan mati disana tahun berikutnya. Locke, berkat hubungannya yang begitu akrab dengan mendiang, senantiasa diawasi dan dibayang-bayangi, karena itu memaksanya juga lari ke Negeri Belanda tahun Dia menetap di negeri itu sampai pengganti Raja Charles, Raja James II digulingkan oleh sebuah revolusi yang berhasil.
Locke pulang ke kampungnya tahun dan seterusnya menetap di Inggris. Tak pernah sekali pun kawin, dan mati di tahun Buku pertama yang membikin Locke masyhur adalah An Essay Concerning Human Understanding Esai tentang saling pengertian manusia , terbit tahun Di situ dipersoalkan asal-usul, hakikat, dan keterbatasan pengetahuan manusia.
Kendati esai itu hasil karya Locke yang paling orisinal dan merupakan salah satu dari filosofi klasik yang masyhur, pengaruhnya tidaklah sebesar tulisan-tulisan ihwal masalah politiknya. Dalam buku A Letter Concerning Toleration Masalah yang berkaitan dengan toleransi yang terbit tahun , Locke menekankan bahwa negara jangan ikut campur terlampau banyak dalam hal kebebasan menjalankan ibadah menurut kepercayaan agama masing-masing.
Locke bukanlah orang Inggris pertama yang mengusulkan adanya toleransi agama dari semua sekte Protestan. Tetapi argumennya yang kuat yang dilontarkannya, yang berpihak kepada perlunya ada toleransi merupakan faktor dukungan penduduk terhadap sikap pandangannya. Lebih dari itu, Locke mengembangkan prinsip toleransinya kepada golongan non-Kristen: " Dengan ukuran jaman kini dia boleh dibilang teramat berlapang dada, tetapi beralasan memandangnya dari hubungan dengan ide-ide pada jamannya.
Fakta mencatat, alasan-alasan yang dikemukakannya demi terciptanya toleransi agama lebih meyakinkan pembacanya dari pengecualianpengecualian yang dibuatnya. Kini, berkat adanya tulisan-tulisan Locke, toleransi agama sudah meluas bahkan pada golongan-golongan yang tadinya dikucilkan. Buku itu berpengaruh terhadap pikiran politik seluruh dunia yang berbahasa Inggris.
Locke yakin seyakin-yakinnya bahwa tiap manusia memiliki hak alamiah, dan ini bukan sekedar menyangkut hal hidup, tetapi juga kebebasan pribadi dan hak atas pemilikan sesuatu. Tugas utama pemerintah adalah melindungi penduduk dan hak milik warga negara. Pandangan ini acap kali disebut "teori jaga malam oleh pemerintah. Tetapi, jika Hobbes menggunakan "kontrak sosial" ini untuk memperkokoh absolutisme, Locke melihat "kontrak sosial" itu dapat diganti: " Locke berpegang teguh pada perlu adanya pemisahan kekuasaan.
Dia menganggap kekuasaan legislatif harus lebih unggul ketimbang eksekutif dan kekuasaan yudikatif yang dianggapnya merupakan cabang dari eksekutif. Selaku orang yang percaya terhadap keunggulan kekuasaan legislatif. Locke hampir senantiasa menentang hak pengadilan yang memutuskan bahwa tindakan legislatif itu tidak konstitusional. Meski Locke bersiteguh atas prinsip kekuasaan mayoritas, tetapi dijelaskannya bahwa suatu pemerintahan tidaklah memiliki kekuasaan tanpa batas.
Mayoritas harus tidak merusak hakikat hak-hak manusia. Suatu pemerintahan hanya dapat dibenarkan merampas hak milik atas perkenan yang diperintah. Di Amerika, gagasan ini dinyatakan dalam slogan, "Tidak ada pajak tanpa adanya perwakilan. Pengaruhnya atas Thomas Jefferson amatlah mengesankan. Pikiran Locke merasuk ke benua Eropa, khususnya Perancis, merupakan fakta tak langsung yang mendorong revolusi Perancis dan Deklarasi Hak-hak Asasi Manusia.
Meskipun tokoh-tokoh seperti Voltaire dan Thomas Jefferson lebih terkenal daripada Locke, tulisan-tulisannya mendahului mereka dan punya pengaruh kuat terhadap mereka. Karena itu layaklah apabila kedudukan Locke pun disebut lebih dahulu dalam daftar urutan buku ini. Condillac berpendapat bahwa binatang merupakan suatu mesin. Ia juga mengungkapkan bahwa suatu sensasi dapat dirasakan melalui pengalaman seseorang yang muncul akibat rangsangan aksi suatu objek.
Julien de La Mettrie. Julien de La Mettrie merupakan seorang dokter dari Prancis, dan. La Mettrie bukan satu-satunya pemikir Prancis yang memertimbangkan hubungan antara makanan dengan psikologi. La Mittre berpikir bahwa tidak mungkin bisa membuat hewan mampu menyamai kemampuan manusia. Hal ini dijelaskan lebih lanjut dengan adanya pernyataan La Mettrie mengenai faktor-faktor yang memengaruhi kecerdasan.
Adapun faktor-faktor tersebut, diantaranya :. Ukuran otak. Kerumitan otak. Berdasarkan faktor-faktor yang ada, maka dapat dijelaskan mengapa manusia memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan hewan lain. Sebaliknya, dia mengeksplorasi secara mendalam implikasi dari pertikaian itu bahwa isi pikiran hanya berasal dari mantan pengalaman.
Dengan kata lain, kendalikan pengalaman dan mengontrol isi pikiran. Aliran Positivisme. Positivisme berasal dari kata positif Kata positif disini sama artinya dengan faktual, yaitu sesuatu yang berdasarkan fakta. Berdasarkan aliran positivisme, pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang tidak pernah boleh melebihi fakta yang ada. Dengan demikian, maka ilmu pengetahuan empiris menjadi contoh istimewa dalam bidang pengetahuan.
Oleh karena itu, filsafat pun harus meneladani contoh tersebut dan positivisme menolak cabang filsafat metafisika. Sementara itu, menanyakan hakikat benda-benda atau penyebab yang sebenarnya, termasuk juga filsafat, hanya realita. Telah ada upaya-upaya untuk membangun sebuah sistem yang menyatukan seluruh sains di bawah satu metodologi logis, matematis, dan eksperensial.
Auguste Comte - Ia lahir di Montpellier Perancis pada tanggal 19 Januari dari keluarga bangsawan katolik. Di Agustus , Comte bertemu dengan seorang filsuf social yang bernama Henri de Saint-Simon, yang merubah dia dari seorang pendukung setia kebebasan dan kesetaraan menjadi seorang pendukung sebuah pandangan masyarakat yang lebih elit. Mereka berdua berkolaborasi dan menghasilkan banyak essai, namun karena sebuah argument yang cukup pahit, mereka berdua berpisah pada tahun Pada April , Comte membuka kuliah yang diadaan di rumahnya yang mengajarkan teorinya tentang Filsafat Positivis, yang merupakan salah satu usahanya dalam menggunakan metode ilmiah dalam menciptakan sains sejarah dan kebiasaan social manusia.
Di tahun hingga , waktunya banyak diluangkan untuk menulis karyanya yang ke enam, Cours de Philosophe Positive The Course of Positive Philosophy. Karya Course diterjemahkan ke Bahasa Inggris dan menjadikanya memiliki banyak pengagum. Meski demikian, tak lama setelah publikasi karyanya, istrinya meninggalkannya. Pada tahun , Comte bertemu dan jatuh cinta kepada Clotilde de Vaux, dan meskipun de Vaux meninggal akibat tuberkolosis tak lama setelah mereka bertemu, Comte bersumpah akan mendedikasikan sisa hidupnya untuk mengenangnya.
Meski demikian, Comte tetap berkonsentrasi pada agama barunya, di mana dia menetapkan dirinya sebagai seorang imam besar. Posting Komentar. Menurut Rene Descartes paham rasionalisme dan skeptisme , pengetahuan yang benar harus berangkat dari kepastian. Untuk memastikan kebenaran sesuatu, segala sesuatu harus diragukan terlebih dahulu. Pada paham empirisme Thomas Hobbes, segala sesuatu yang ada dalam pikiran didahului oleh pengalaman indrawi.
Pengetahuan dikembangkan dari pengalaman indra secara konkrit dan bukan dari rasio. Menurut John Locke empirisme dan naturalisme , pikiran awalnya kosong. Isi pikiran ide berasal dari pengalaman indrawi lahiriah dan batiniah terhadap substansi benda di alam. David Hume skeptisme dan empirisme mengatakan ide atau konsep didalam pikiran berasal dari persepsi kesan terhadap pengalaman indra-wi.
Sementara menurut Francis Bacon, pengetahuan merupakan kekuatan untuk menguasai alam. Pengetahuan diperoleh dengan metode induksi melalui eksperimen dan observasi terhadap suatu fenomena yang ingin dikaji. Ada disebabkan oleh adanya persepsi dan paham idealisme — kritisisme yang dikembangkan Imanuel Kant. Rumusan Masalah. Apa yang dimaksud dengan empirisme?
Bagaiman pemikiran Thomas Hobbes tentang empirime? BAB II. Bagaiman telah disinggung sebelumnya bahwa empirisme telah memberikan tekanan pada empiric atau pengalaman sebagia sumber pengetahuan. Empirisme adalah suatu doktrin filsafat yang menekankan peranan pengalaman dalam memperoleh pengatahuan serta pengatahuan itu sendiri, [1] dan mengecilkan peranan akal.
Istilah empirisme diambil dari bahasa yunani yaitu emperia yang berarti coba-coba atau pengalaman. Sebagai suatu doktrin, empirisme adalah lawan rasionalisme. Penganut empirisme berpandangan bahwa pengalaman merupakan sumber pengetahuan bagi manusia,yang jelas-jelas mendahului rasio. Tanpa pengalaman , rasio tidak memiliki kemanpuan untuk memberikan gambaran tertentu.
Kalaupun menggambarkan sedemikian rupa, tanpa pengalaman hanyalah khayalan belaka. Tokoh empirisme yang akan lebih kita tekankan pengkajiannya adalah Thomas Hobbes. Di dalam pandangannya tentang manusia, Hobbes berpendapat bahwa seluruh perilaku manusia ditentukan oleh kebutuhan mempertahankan diri atau takut akan kehilangan nyawa.
Dengan mengetahui hal itu, Hobbes merasa mampu menjawab pertanyaan bagaimana manusia harus bersikap baik, yaitu kuasailah rasa takut mati mereka. Bila manusia diancam dan dibuat takut, ia akan dapat mengendalikan emosi dan nafsunya sehingga kehidupan sosial dapat terjamin. Karena itu, negara haruslah menekan rasa takut mati dari warga negaranya, supaya setiap orang berbuat baik.
Menurut Hobbes, manusia tidaklah bersifat sosial. Manusia hanya memiliki satu kecenderungan dalam dirinya, yaitu keinginan mempertahankan diri. Karena kecenderungan ini, manusia bersikap memusuhi dan mencurigai setiap manusia lain: h0m0 homini lupus manusia adalah serigala bagi sesamanya. Akan tetapi, jika terus-menerus terjadi perang semua melawan semua, tentu saja eksistensi manusia juga terancam.
Untuk itu, manusia-manusia mengadakan sebuah perjanjian bersama untuk mendirikan negara, yang mengharuskan mereka untuk hidup dalam perdamaian dan ketertiban. Negara berkuasa secara mutlak dan berhak menentukan nasib rakyatnya demi menjaga ketertiban dan perdamaian. Status mutlak dimiliki negara sebab negara bukanlah rekan perjanjian, melainkan hasil dari perjanjian antar-warga negara.
Artinya, di dalam perjanjian membentuk negara, setiap warga negara telah menyerahkan semua hak mereka kepada negara. Akan tetapi, negara sama sekali tidak punya kewajiban apapun atas warganya, termasuk kewajiban untuk bertanggung jawab pada rakyat. Negara berada di atas seluruh warga negara dan berkuasa secara mutlak. Kemudian negara juga berhak menuntut ketaatan mutlak warga negara kepada hukum-hukum yang ada, serta menyediakan hukuman bagi yang melanggar, termasuk hukuman mati.
Dengan demikian, warga negara akan menekan hawa nafsu dan insting untuk berperilaku destruktif. Selanjutnya, warga negara akan memilih untuk patuh kepada hukum karena memiliki rasa takut dihukum mati. Hilangnya kebebasan warga negara terhadap negara adalah harga yang harus dibayar jika semua orang ingin hidup dalam ketenteraman, keteraturan, dan kedamaian.
Jikalau kekuasaan negara begitu mutlak dan tidak dapat dituntut oleh warga negara, bukankah potensi penyalahgunaan kekuasaan oleh negara menjadi amat besar? Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, Hobbes menyatakan dua hal.